Dibohongi Jokowi, Guru Honorer Siap Mati Tuntut Janji Kampanye

Jokowi telah membohongi para guru honorer dikarenakan ia pernah berjanji segera mengangkat pegawai honorer K2 menjadi PNS.
Jokowi saat berjanji pada guru honorer (img:pgri)

intriknews.com Jakarta - Para guru honorer merasa dibohongi oleh Presiden Joko Widodo yang pernah menebar janji saat masa kampanye silam akan mengangkat guru honorer menjadi PNS. Namun waktu berlalu janji tak kunjung terwujud. Para guru honorer sangat kecewa, tak terkecuali Dwi Indayani. Ia menempuh lebih dari 13 jam perjalanan dari Kediri, Jawa Timur menuju Jakarta. Kedatangan wanita 46 tahun itu ke Ibu Kota untuk memperjuangkan nasibnya demi mendapatkan status sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS).

Ia tidak masalah harus menempuh belasan jam perjalanan jika itu untuk mendapatkan hak yang seharusnya sudah dia dapatkan semenjak berkarier sebagai tenaga kerja honorer sejak 26 tahun silam. "Satu-satunya tujuan saya ke sini untuk mendapatkan pengangkatan sebagai PNS tanpa tes, itu saja," ujar Dwi di Jakarta, seperti dilansir Republika pada Rabu (10/2).

Dia ikut sebagai salah satu demonstran guru yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara. Para pengajar, panutan para siswanya, dan tumpuan dasar generasi bangsa Indonesia itu kini berteriak di depan Istana. Mereka ingin menagih Presiden Joko Widodo yang pernah berjanji segera mengangkat pegawai honorer K2 menjadi PNS.

Ia datang menggunakan seragam batik Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) hitam-putih mengaku tidak memiliki harapan lain kecuali diturunkannya payung hukum terkait pengangkatan pegawai honorer K2. Mendung menggantung di atasnya, namun tekat Dwi bulat untuk menuntut kejelasan nasibnya.

Dia mengaku siap berjuang mati-matian untuk mendapatkan kekuatan hukum yang akan menaunginya bersama pegawai honorer K2 lainnya. "Paling tidak saya akan bertahan sampai besok, sesuai dengan rencana aksi unjuk rasa ini," katanya.



0 Response to "Dibohongi Jokowi, Guru Honorer Siap Mati Tuntut Janji Kampanye"

Posting Komentar